Rasa ini hadir lagi..hadir dengan membawa energi tersendiri. Entah ini hanya pembenaran tentang apa yang kupikir..entah ini adalah nyata..
Awalnya, aku sangat khawatir, bahwa tidak massanya lagi aku bergelut dengan rasa seperti ini. Aku tidak mengikuti rasa ini seperti sebelumnya. Aku bertanya pada diri sendiri. Bertanya pada beberapa orang. Bahkan aku juga bertanya pada pencipta rasa ini.
Aku butuh waktu.
Aku tidak memaksa diri dan membohongi diri. Aku mencoba menerima, awalnya ini sempat mengganggu fokusku dalam menjalani kegiatan harian. Namun, dengan gigih dan berdoa, aku mendapatkan jawaban dari kehadiran rasa ini. Rasa ini adalah alamiah. Bukan sebuah kesalahan. Aku harus mendapatkan cara dalam mengontrol rasa ini. Ya, saat rasa itu tiba-tiba hadir, aku tarik diri ini untuk melakukan hal yang positif. Kehadirannya membawa energi yang besar dan harus dimanfaatkan. Beberapa kali aku memaksa diri untuk membiasakan diri dengan kegiatan baru. Membaca, mendengar, dan memperhatikan. Aku juga tak lupa meminta dan mengadu pada pencipta rasa ini. Satu bulan aku memaksa diri.
Aku butuh waktu.
Aku tidak memaksa diri dan membohongi diri. Aku mencoba menerima, awalnya ini sempat mengganggu fokusku dalam menjalani kegiatan harian. Namun, dengan gigih dan berdoa, aku mendapatkan jawaban dari kehadiran rasa ini. Rasa ini adalah alamiah. Bukan sebuah kesalahan. Aku harus mendapatkan cara dalam mengontrol rasa ini. Ya, saat rasa itu tiba-tiba hadir, aku tarik diri ini untuk melakukan hal yang positif. Kehadirannya membawa energi yang besar dan harus dimanfaatkan. Beberapa kali aku memaksa diri untuk membiasakan diri dengan kegiatan baru. Membaca, mendengar, dan memperhatikan. Aku juga tak lupa meminta dan mengadu pada pencipta rasa ini. Satu bulan aku memaksa diri.
Sekarang, aku merasa sudah lebih baik. Aku tidak perlu takut dengan kehadirannya. Justru ini hal yang harus disyukuri. Inilah kesempatanku untuk memperbaiki diri. Mulai dari cara berpikir, berbicara, dan bertindak. Inilah cara penciptaku memberikan jalan untukku menjadi pribadi yang pantas untuk meraih mimpi-mimpiku. Inilah jawaban dari pinta dalam sujudku. Semua terasa lebih dekat. Hati dan pikiranku menjadi lebih damai. Perlahan hari-hariku sudah mulai produktif.
Alhamdulillah, kehadiran rasa ini tidak membuatku kebergantungan. Rasa ini seperti guru yang menggerakkan aku berbuat, berbicara, dan bertindak dari hasil olah pikirku. Aku merasa gerbang menuju mimpiku semakin dekat. Ya..dengan gigih, berdoa, tawakkal, dan bersyukur.